Selasa, 01 Juni 2010

Sistem Pengendalian Manajemen Studi Kasus pada Grand Jean Company

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Studi Kasus pada
GRAND JEAN COMPANY



LATAR BELAKANG

Didirikan pada pertengahan abad ke-19, perusahaan tetap bertahan menghadapi tahun-tahun penuh kesulitan dan pada tahun 1929 perusahan mengelami depresi berat akibat dari daya tahan pasar produk yang dominant yaitu jenis blue jean denim. Grand jean menguasai pasar dengan “wash and wear, bell bottom, jean flare serta celana panjang casual modern. Pada tahun 1989 perusahaan ini menjadi manufaktur pakaian besar di dunia. Perusahaan tersebut menyediakan bermacam-macam baju dan pakaian jean untuk pria dan wanita serta celana panjang dengan jenis yang lengkap dan celana yang berkualitas dan itu merupakan suatu reputasi yang layak untuk dihargai.

PERMASALAHAN

Pada tahun 1929 perusahaan mengalami depresi besar akibat daya tahan pasar pada produk yang dominant yaitu jean blue denim. Disebabkan competitor memproduksi jenis celana atau pakaian yang sejenis. Kenyataan ini benar-benar disadari telah kehilangan pangsa pasar yang sangat signifikan dan mengharuskan Grand Jean meformulasikan kembali strategi bisnis yang dijalankan.

SWOT ANALISYS

Kekuatan (Strength)
Pada tahun 1989 perusahaan ini menjadi manufaktur pakaian besar di dunia.
Perusahaan tersebut menyediakan bermacam-macam baju dan pakaian jaen untuk pria dan wanita serta celana panjang dengan jenis yang lengkap dan celana yang berkualitas.
Perusahaan mendidirikan sebuah perusahaan yang menggunakan system pengendalian dan perencanaan.

Kelemahan (Weakness)
Kurang memperhatikan pangsa pasar garmen secara keseluruhan dan manfaat dari barang yang dihasilkan. Karena industri yang dijalani tersebut termasuk dalam industri kebutuhan yang tidak setiap waktu dicari oleh konsumen dan juga berpengaruh dalam lingkungan.
Memang industri garmen itu manfatnya dalam jangka panjang dan biasa digunakan kapan saja namaun apabila setiapa hari memproduksi dalam jumlah yang besar kemudian hanya diletakan digudang untuk produksi selanjutnya kemudian ada hal misalnya entah celana itu dimakan hewan kecil, apabila sudah lama tersimpan hingga ada cacat tentu laba yang dihasilkan pun kecil dari biaya yang ditetapkan.

Kesempatan (Opportunities)
Keunggulan kompetitif dapat diperoleh di pasar melalui pengembangan lingkungan yang berpusat pada fitur produk
Grand Jean mempunyai reputasi baik di mata dunia
Pada tahun 1989 perusahaan ini menjadi manufaktur pakaian besar di dunia.
Perusahaan meningkatkan kapasitas produksinya dengan kontrak manufaktur bebas. Sekarang ini ada 20 kontraktor yang membuat jenis celana panjang Grand jean (digolongkan dalam jean blue denim).

Ancaman (Threat)
Pesaing memproduksi jenis celana atau pakaian yang sejenis.
Tingkat pesaingan antar perusahan meningkat.
Hambatan masuk ke pasar dapat berupa persyaratan teknologi, investasi modal yang besar, ketidaktersediaan bahan baku pokok, skala ekonomis yang sudah dicapai perusahaan-perusahaan yang telah ada dan sulit diraih oleh para pendatang baru, ataupun keahlian dalam pemasaran.

STRATEGI PERUSAHAAN DAN STRATEGI PEMASARAN

Pertanyaan yang mendasar dari strategi perusahaan adalah ”bagaimana kita akan bersaing dalam industri ini?” jadi strategi perusahaan terutama memperhatikan pendistribusian sumberdaya yang ada pada daerah-daerah fungsional dan pasar produk dalam upaya untuk memperoleh sustainable advantage terhadap kompetitornya. Mengemukaan tiga strategi generik yaitu diferensiasi, focus dan kepemimpinan harga. Strategi pemasaran yang termasuk dalam fungsional umumnya lebih terinci dan mempunyai jangka waktu yang lebih pendek dibandingkan strategi perusahaan. Tujuan pengembangan strategi fungsional adalah untuk mengkomunikasikan tujuan jangka pendek, menentukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan jangka pendek dan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pencapain tujuan tersebut. Strategi fungsional perlu dikoordinasikan satu sama lain untuk menghindari konflik kepentingan dalam organisasi.

PENGENDALIAN MANAJEMEN

25 manufaktur yang saat ini ada seperti menjaga pusat biaya, operasi pada setiap pelaksanaan telah teruji yang terkait dengan industri dan pengaturan biaya dan secra menyeluruh sehingga sesuai dengan standar biaya dan waktu yang ditetapkan perusahaan. Perusahaan telah mengembangkan kurva belajar yang memberitahu kita berapa lama produksi yang dibutuhkan pada jenis celana pnajang. Perusahaan dapat menentukan jumlah standart jam kerja yang dapat diperlukan dalam satu bulan.

KESIMPULAN

Pada tahun 1989 perusahaan ini menjadi manufaktur pakain besar dibunia. Perusahaan tersebut menyediakan bermacam-macam baju dan pakaian jean untuk pria dan wanita serta celana panjang dengan jenis yang lengkap dan celana yang berkualitas dan itu merupakan suatu reputasi yang layak untuk dihargai. Sebuah perencanaan dan pengaturan yang baik akan bertahan dalam industri garment dan tentunya masing-masing manufaktur tersebut memiliki tanggung jawab dengan masing-masing keputusan yang diambil dan bagaimana keputusan itu mempengaruhi keputusan manjer pelaksana agar mempertahankannya adalah dengan melihat lagi pangsa pasar dan musim atau trend yang terjadi saat itu karena dunia mode sangat berpengaruh untuk sebagian konsumen.

2 komentar: